berikut beritanya :
Gempa berkekuatan besar terjadi Kamis (9/8) pukul 00.04 WIB, di lepas pantai utara Jawa, sekitar Kota Indramayu, Jawa Barat. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) mencatat kekuatan gempa sebesar 7 skala richter (SR), dengan pusat gempa berada di laut, 75 km arah barat laut Indramayu.
Sementara Badan Geologi Amerika Serikat (USGS) mencatat, pusat gempa di kedalaman 289,2 kilometer, dengan koordinat 5,689 derajat lintang selatan dan 107,655 derajat bujur timur dengan kekuatan 7,5 SR.
Deputi Ilmu Kebumian Lembaga Ilmu dan Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr Hery Harjono, Kamis (9/8) memastikan, gempa tersebut tidak akan menimbulkan gelombang tsunami. Sebab, pusat gempa berada jauh di bawah dasar laut, tidak akan membawa perubahan terhadap dasar laut.
Menurutnya, gempa-gempa yang terjadi di pantai utara Jawa tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami mengingat pusat gempa terjadi di kedalaman ratusan kilometer. Berbeda bila gempa terjadi di bagian selatan Jawa yang pusat gempanya termasuk dangkal, sekitar puluhan kilometer saja.
Dia menjelaskan, gempa di bagian utara Pulau Jawa terjadi karena bergeraknya lempeng Indoaustralia. Lempeng ini sendiri memiliki kedalaman sampai 600 km di bawah Pulau Jawa.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geo- logi (PVG) pada Badan Geologi, Surono menjelaskan, gempa dengan skala besar itu getarannya dirasakan me- luas di beberapa wilayah seperti Bandung, Jakarta, Yogyakarta, dan daerah lainnya.
Dijelaskan, gempa tektonik itu disebabkan adanya subduksi atau tumbukan antara lempeng Indoaustralia dengan Euroasia di sebelah utara pantai Jawa.
Gempa yang terjadi Kamis dini hari, getarannya dirasakan tidak hanya di kota-kota di Jawa, tetapi meluas hingga ke Sumatera. Warga di wilayah Jakarta, Bandung, Banten, DI Yogyakarta, Padang, dan Bengkulu merasakan getaran yang berlangsung hingga tiga menit itu.